
News Tajdid, Korea Selatan — Film pendek “Bedindang Bedibuay” (Lullaby Song) karya anak muda Kalimantan Utara, khususnya Tarakan, berhasil masuk nominasi Jeju Movie Concert Film (JMCF) 2024 di Kepulauan Jeju, Korea Selatan. Film ini mengangkat lagu penghantar tidur khas suku Tidung dan bersaing dalam kategori Best Short Film Local bersama tiga nominasi lain dari berbagai negara dan daerah.
Berdasarkan situs resmi JMCF 2024, film ini akan bersaing dengan judul lain seperti Sagrado Compor, The Elephant, Flight, dan Surfista de Asfalto. Nominasi tersebut menjadi kesempatan besar untuk memperkenalkan budaya lokal Kaltara di kancah internasional.
Baca Juga : Ketum HIPMI Kaltara Bicara Soal Peluang Ekspor ke Wapres
Baca Juga : Porwakot I Tarakan Pertandingkan 8 Cabor dan Lomba, Libatkan Seluruh Insan Per
Festival yang memasuki gelaran ke-6 ini berlangsung di Gedung Konser Non-In, Pusat Promosi Konten Jeju, pada 4-5 Desember 2024. Selain ditayangkan langsung di TV Jeju, acara ini juga dapat disaksikan melalui layanan streaming YouTube.
JMCF 2024 memberikan penghargaan dalam berbagai kategori, termasuk Best Song Film, Best Extreme Short Film, Best Short Film Local, Best Director, dan Best OST. Dalam kategori Best Short Film Local, “Bedindang Bedibuay” bersaing dengan karya dari berbagai negara yang memiliki tema budaya lokal.
Produser sekaligus penulis naskah “Bedindang Bedibuay,” Rohil Fidiawan menyebut film ini sebagai langkah strategis untuk mengenalkan kebudayaan Kaltara ke dunia internasional.
“Ini adalah momentum yang tepat untuk berdiplomasi dan memperkenalkan kebudayaan suku Tidung ke negeri yang dikenal karena K-pop, drama, dan filmnya,” ujarnya, Sabtu (7/12/2024).
Meski film ini ditayangkan selama dua hari di festival tersebut, beberapa kru inti belum dapat hadir secara langsung karena keterbatasan dukungan perjalanan.
“Kesempatan ini seharusnya menjadi momen interaksi budaya langsung, tetapi belum rezeki untuk mendapatkan grant perjalanan,” tambah Rohil.

Ia menegaskan komitmennya untuk terus berkarya dengan cerita-cerita lokal yang dekat dengan kehidupan masyarakat Kalimantan Utara.
“Kami akan tetap bercerita tentang budaya Kaltara untuk mengenalkan kekayaan lokal kepada dunia,” tegasnya.

Adapun nominasi lain di JMCF 2024 mencakup kategori Extreme Short Film, Song Film, Short Film Dance, Short Film Imagination, hingga penghargaan seperti Best Director dan Bes (*)