
News Tajdid, Tarakan – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 1, Brigjen TNI (Purn) Andi Sulaiman bersama Prof. Dr. Adri Patton, berkomitmen meningkatkan perekonomian Kaltara dan membuka lapangan kerja baru. Mereka berencana mendatangkan puluhan investor, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk memajukan potensi ekonomi di Kaltara.
Menurut Andi Sulaiman, investasi yang masuk harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kaltara, baik secara ekonomi maupun sosial. “Kaltara punya sumber daya alam yang melimpah, mulai dari migas, pertambangan, pertanian, hingga perikanan. Saya ingin mendatangkan investor untuk mengembangkan potensi-potensi ini,” ujar Andi yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kaltara periode 2018-2022.
Dia menjelaskan bahwa kehadiran investor akan membuka lapangan pekerjaan dan mendatangkan pendapatan tambahan bagi daerah di luar sektor pajak. Oleh karena itu, ia berencana memanfaatkan relasinya untuk menarik investasi, terutama dari negara-negara seperti Korea Selatan.
Selain potensi sumber daya alam, Kaltara memiliki garis pantai sepanjang 3.955 km dan luas wilayah 75.467,70 km² yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan berbagai sektor. Andi Sulaiman melihat potensi besar Kaltara sebagai tujuan investasi berkelanjutan dan yakin Kaltara bisa menjadi kawasan investasi unggulan.
Namun, Andi mengkritik proses perizinan yang menurutnya masih menghambat masuknya investor. “Jika saya terpilih, saya akan memangkas birokrasi perizinan agar memudahkan para investor,” tegasnya. Sebagai Ketua Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS), Andi menekankan pentingnya penyederhanaan perizinan untuk mendorong pembangunan.
Hingga saat ini, investasi yang tercatat di Kaltara pada triwulan II-2024 mencapai Rp18,5 triliun atau sekitar 52% dari target investasi tahun 2024 yang ditetapkan sebesar Rp35,33 triliun. Menurut Andi, angka ini masih belum mencerminkan potensi besar yang dimiliki Kaltara.
Andi Sulaiman optimis, dalam tiga tahun masa kepemimpinannya, ia mampu membuktikan peningkatan investasi signifikan di Kaltara melalui pembangunan banyak perusahaan daerah (Perusda) demi kesejahteraan masyarakat Kaltara.