
Isra Mi’raj: Peristiwa Agung yang Menguatkan Keimanan
Tarakan , TAJDID OFFICIAL – Peristiwa Isra Mi’raj yang diperingati umat Islam setiap tahun menjadi momentum untuk mengingat kebesaran Allah ﷻ dan menguatkan keimanan. Dalam kajian Al Firdaus edisi kedua yang disampaikan oleh Ustaz Ahmad Maliki, S.I.Kom, di Tarakan, peristiwa ini dikupas dari berbagai aspek, termasuk makna dan hikmah yang bisa diambil oleh umat Islam.
Isra Mi’raj merupakan perjalanan luar biasa yang ditempuh Rasulullah ﷺ dalam satu malam. Berdasarkan firman Allah dalam Surah Al-Isra ayat 1, peristiwa ini terjadi atas kehendak dan kekuasaan Allah, yang memperjalankan Nabi Muhammad ﷺ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian naik ke Sidratul Muntaha.
Ustaz Ahmad Maliki menjelasman, Isra’ merupakan perjalanan horizontal yang menjadi hiburan bagi Rasulullah ﷺ setelah menghadapi Aamul Huzni (Tahun Duka). Pada masa itu, beliau kehilangan dua sosok penting dalam hidupnya, yaitu istrinya, Khadijah binti Khuwailid, dan pamannya, Abu Thalib. Kesedihan yang mendalam ini kemudian dihibur Allah dengan perjalanan spiritual yang luar biasa.
Sementara itu, Mi’raj adalah perjalanan vertikal Rasulullah ﷺ ke langit, di mana beliau bertemu para nabi dan menerima perintah shalat langsung dari Allah ﷻ. Shalat yang diwajibkan lima waktu ini menjadi oleh-oleh terbesar bagi umat Islam dan menjadi sarana utama komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya.
Baca Juga : Ketum HIPMI Kaltara Bicara Soal Peluang Ekspor ke Wapres
Baca Juga : Porwakot I Tarakan Pertandingkan 8 Cabor dan Lomba, Libatkan Seluruh Insan Per
Dalam kajian tersebut, Ustaz Ahmad Maliki juga menegaskan bahwa Isra Mi’raj adalah ujian keimanan bagi setiap Muslim. Bagi orang-orang yang bertakwa, tidak ada keraguan bahwa Allah mampu melakukan segala sesuatu di luar logika manusia. Hal ini ditegaskan dalam Surah An-Najm yang menyebutkan Rasulullah ﷺ melihat Jibril di Sidratul Muntaha, dekat dengan surga tempat tinggal.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa masjid adalah solusi dari setiap permasalahan hidup. Rasulullah ﷺ menunjukkan bahwa cara terbaik untuk mendekat kepada Allah adalah dengan memperbanyak shalat, terutama shalat malam di masjid. Banyak kisah nyata menunjukkan bagaimana seseorang yang menghadapi ujian berat mampu bangkit setelah mendekatkan diri kepada Allah dengan shalat.
Dari peristiwa Isra Mi’raj, umat Islam diingatkan untuk selalu yakin kepada kekuasaan Allah, menghidupkan shalat dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadikan masjid sebagai tempat mencari ketenangan serta solusi hidup.
Kajian Al Firdaus edisi kedua ini menjadi pengingat bagi umat Islam bahwa perjalanan Rasulullah ﷺ bukan sekadar sejarah, melainkan pelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas iman dan ibadah. (**)
