
News Tajdid, Jakarta– Calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 3, Dr. Yansen TP, M.Si, bersama pasangannya Mayjen TNI Purn. Suratno, S.I.P., M.I.Pol. (YESS), menunjukkan performa yang solid dalam debat kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara yang berlangsung di Jakarta, Senin malam (21/10/2024).
Dalam pernyataan penutupnya, Yansen TP menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, serta menyapa hangat masyarakat Kaltara. Menurut Yansen, debat bukan sekadar ajang retorika, tetapi harus mencerdaskan rakyat dan menawarkan janji-janji yang dapat dipegang teguh.
“Saat debat pertama, ada calon yang menyatakan bahwa gubernur bukan pedagang saat menanggapi masalah kestabilan harga udang dan rumput laut. Tentu kita semua paham, gubernur memang bukan pedagang, tapi tugasnya adalah memahami hati, pikiran, dan keinginan semua warga, termasuk para petambak udang, petani rumput laut, serta pedagang. Tanpa empati, gubernur tidak akan mampu menstabilkan harga. Ini bukan sekadar soal janji,” tegas Yansen, yang pernah menerima penghargaan sebagai Kepala Daerah Teladan dari Majalah Tempo pada 2017.
Lebih lanjut, Yansen menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan masyarakat dari berbagai profesi, termasuk petambak, petani, pedagang, dan guru. Dengan begitu, target wajib belajar 16 tahun di Kaltara bisa tercapai dengan baik.
Yansen juga mempertanyakan pandangan beberapa calon kepala daerah yang tampak ragu dalam menaikkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta pendapatan daerah. Ia menyayangkan jika ada calon yang tidak berkomitmen pada pembangunan masyarakat hingga tingkat RT melalui dukungan dana sebesar Rp 100 juta per tahun.
Calon wakil gubernur, Mayjen TNI Purn. Suratno, menambahkan bahwa pasangan YESS berfokus pada program pembangunan manusia seutuhnya, khususnya di bidang agama. Ia menegaskan, bantuan kepada guru mengaji, marbot masjid, guru sekolah minggu, dan pemuka agama lainnya akan diberikan secara resmi oleh pemerintah provinsi, bukan sekadar bentuk pencitraan individu.
“Kami ingin memastikan bahwa bantuan kepada tokoh-tokoh agama ini bersifat rutin dan resmi dari pemerintah, bukan hanya sekadar pencitraan. Bantuan ini akan diterima secara teratur setiap bulan,” ujar mantan komandan Korem 092/Maharajalila ini.
Pasangan YESS juga berkomitmen melibatkan kaum muda, termasuk generasi milenial dan Gen Z, dalam pembangunan ekonomi dan sosial budaya. Yansen menyatakan bahwa pihaknya akan menyediakan ruang kerja bersama (coworking space) yang dilengkapi fasilitas Wifi gratis di ruang-ruang publik tanpa perlu biaya sewa.
Baca Juga : Ketum HIPMI Kaltara Bicara Soal Peluang Ekspor ke Wapres
Baca Juga : Porwakot I Tarakan Pertandingkan 8 Cabor dan Lomba, Libatkan Seluruh Insan Per
“Seorang kepala daerah harus meninggalkan warisan yang nyata dalam bentuk pelayanan yang berpihak kepada rakyat. Kami berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang mensejahterakan masyarakat Kaltara,” tutup Yansen. (*)