
News Tajdid, Gaza – Sedikitnya 46 warga Palestina syahid dalam serangan udara ‘Israel’ di Gaza pada Rabu (8/1/2024), di tengah negosiasi yang dilakukan mediator untuk mencapai gencatan senjata dan pertukaran tawanan.
Sumber medis menginformasikan kepada Al Jazeera bahwa serangan tersebut juga melukai 109.274 orang sejak awal konflik pada 7 Oktober 2023, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap target militer ‘Israel’. Serangan awal tersebut menewaskan 1.139 orang dan menyebabkan sekitar 250 lainnya ditawan, menurut data Al Jazeera.
Serangan terbaru dilaporkan terkonsentrasi di bagian utara Jalur Gaza, termasuk Kota Gaza. Serangan terhadap sebuah taman di Kota Gaza menewaskan lima orang, sementara serangan ke sebuah sekolah pengungsi di Jabalia menewaskan empat orang. Di kamp pengungsi Bureij, Gaza tengah, serangan menghancurkan sebuah rumah keluarga, menewaskan 10 orang, termasuk wanita dan anak-anak.
Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera melaporkan bahwa serangan udara ‘Israel’ terus meningkat, mengakibatkan kehancuran di daerah padat penduduk. Selain itu, serangan juga melukai empat pekerja telekomunikasi yang sedang memperbaiki sambungan internet.
Upaya Negosiasi Gencatan Senjata
Mediator dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat terus berupaya menengahi kesepakatan antara ‘Israel’ dan Hamas untuk mencapai gencatan senjata serta pertukaran tawanan. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan bahwa kesepakatan berada pada tahap akhir, namun perundingan sebelumnya kerap gagal karena persyaratan yang berubah dari kedua belah pihak.
Utusan Timur Tengah AS, Steve Witkoff, dijadwalkan bergabung dalam pembicaraan di Doha, Qatar, dengan harapan kesepakatan tercapai sebelum pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump pada 20 Januari. Trump sebelumnya memperingatkan konsekuensi serius jika kesepakatan tidak tercapai.
Sementara itu, Menteri Pertahanan ‘Israel’ Katz menyatakan bahwa jenazah dua tawanan, Youssef dan Hamza Ziyadne, telah ditemukan di Gaza. (*)