
News Tajdid, Tarakan – Calon Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 1, Andi Sulaiman, bersama pasangannya Prof. Adri Patton (Sulton) dalam Pilgub Kaltara 2024, kembali menyampaikan rencana programnya dalam kampanye dialogis pada Selasa sore, 5 November 2024.
Bertempat di RT 67, Jalan Aki Balak, Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan, Sulaiman mendengar langsung keluhan dari masyarakat, terutama terkait anjloknya harga komoditas tambak seperti ikan dan udang.
Sulaiman menjelaskan bahwa mayoritas masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, mengeluhkan dampak penurunan harga hasil tambak terhadap penghasilan keluarga.
Hal ini, menurutnya, merupakan persoalan serius yang sudah menjadi perhatiannya sejak lama.
Potensi kelautan dan perikanan di Kaltara dinilai sangat melimpah, mencakup komoditas rumput laut, ikan, dan udang. Namun, Sulaiman menyayangkan bahwa potensi besar tersebut belum dikelola secara optimal.
Jika dikelola dengan baik, sektor perikanan ini dapat menjadi penggerak ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, dan menjadi penghasil devisa bagi daerah.
“Kaltara memiliki potensi besar untuk menjadi daerah penyumbang hasil laut terbesar, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara,” ujarnya.
Sulaiman menegaskan bahwa luasnya area tambak dan kekayaan Sumber Daya Manusia di Kaltara menjadi modal besar untuk memajukan sektor ini.
Selama menjabat sebagai Kabinda Kaltara dan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kaltara, Sulaiman kerap mendengar keluhan tentang fluktuasi harga komoditas tambak.
Menanggapi hal ini, ia menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya memberikan janji kosong. Sulton telah menyiapkan program khusus yang terarah untuk meningkatkan kesejahteraan petambak.
Program utama yang diusung oleh pasangan Sulton adalah peningkatan produktivitas tambak melalui edukasi mengenai pembenihan, manajemen tambak, serta penanganan pasca panen.
Dengan peningkatan produktivitas ini, diharapkan petambak Kaltara dapat menguasai pasar dan menjual hasil tambaknya hingga ke luar wilayah Kaltara.
Lebih lanjut, Sulaiman menambahkan bahwa pemerintah daerah juga perlu mendirikan badan usaha yang kuat untuk mengoordinasikan distribusi dan pemasaran komoditas tambak agar nilai ekonomisnya meningkat.
Selain itu, ia mendorong hilirisasi komoditas laut untuk meningkatkan nilai tambah, bukan hanya menjual bahan mentah, melainkan minimal setengah jadi.
“Dengan bahan baku melimpah dan produktivitas yang tinggi, kita bisa mengurangi ketergantungan pada komoditas mentah dan mulai mengembangkan produk dengan nilai ekonomi lebih tinggi,” pungkasnya.
Baca Juga : Ketum HIPMI Kaltara Bicara Soal Peluang Ekspor ke Wapres
Baca Juga : Porwakot I Tarakan Pertandingkan 8 Cabor dan Lomba, Libatkan Seluruh Insan Per