
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengklarifikasi kesalahan tampilan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang muncul di Google. Dalam informasi yang beredar, rupiah terlihat menguat drastis ke Rp8.100 per dolar AS, jauh dari kurs resmi yang tercatat di BI.
BI menegaskan bahwa angka tersebut tidak mencerminkan nilai tukar sebenarnya. “Level nilai tukar USD/IDR Rp8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya. Data Bank Indonesia mencatat kurs Rp16.312 per dolar AS pada 31 Januari 2025,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, Sabtu (1/2/2025).
Kesalahan ini sempat menghebohkan warganet di platform X. Banyak pengguna yang mempertanyakan keakuratan informasi tersebut, bahkan menimbulkan berbagai spekulasi.
Unggahan terkait kurs rupiah yang tiba-tiba anjlok ke Rp8.100 telah mendapat ribuan tanggapan. Beberapa warganet menduga ada kesalahan sistem, sementara yang lain mengaitkannya dengan faktor politik.
Baca Juga : Ketum HIPMI Kaltara Bicara Soal Peluang Ekspor ke Wapres
Baca Juga : Porwakot I Tarakan Pertandingkan 8 Cabor dan Lomba, Libatkan Seluruh Insan Per
“Pas cek harga emas dan perak kok turun, ternyata dicek di Google 1 dolar setara 8 ribu rupiah. Beneran 8 ribu atau ada masalah pada sistem Google ya? Ada apa ini?” tulis akun @harrysofian.
Salah satu komentar yang menarik perhatian berbunyi, “Apakah ini Prabowo effect?” tulis seorang pengguna X lainnya.
Saat ini, BI terus berkoordinasi dengan Google Indonesia dan pihak terkait untuk memastikan informasi nilai tukar yang ditampilkan sesuai dengan data yang valid. (***)