
Kemenag Nunukan Gelar Lomba Pidato untuk Perkuat Moderasi Beragama dan Kesadaran Produk Halal
News Tajdid, Nunukan – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nunukan menggelar Lomba Pidato bertemakan “Moderasi Beragama dan Sertifikasi Produk Halal” guna memperkuat kerukunan beragama dan meningkatkan pemahaman akan pentingnya produk halal.
Baca Juga : Ketum HIPMI Kaltara Bicara Soal Peluang Ekspor ke Wapres
Baca Juga : Porwakot I Tarakan Pertandingkan 8 Cabor dan Lomba, Libatkan Seluruh Insan Per
Acara ini, yang diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-79, berlangsung meriah dengan peserta dari berbagai kalangan, termasuk siswa Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Penyuluh Agama se-Pulau Nunukan.
Kepala Kemenag Nunukan, H. M. Shaberah, S.Ag., MM, mengungkapkan bahwa lomba ini bertujuan memperkuat kesadaran akan moderasi beragama di wilayah yang majemuk seperti Kabupaten Nunukan.
“Moderasi beragama adalah kunci dalam menjaga keharmonisan di tengah masyarakat yang beragam,” ujarnya. Dengan mengedepankan toleransi, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ikatan sosial dan mendukung terciptanya kerukunan.
Selain itu, tema sertifikasi halal dalam lomba ini menjadi sorotan penting mengingat tingginya kesadaran masyarakat untuk memilih produk halal.
“Sertifikasi halal bukan sekadar label, tapi juga bentuk perlindungan pemerintah agar umat merasa tenang saat memilih produk yang dikonsumsi,” tambahnya.
Para peserta lomba pidato menyampaikan ide-ide kreatif tentang implementasi moderasi beragama dan pentingnya jaminan halal dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu peserta dari MA Alkhairrat Nunukan mengungkapkan rasa bangganya mengikuti acara ini, mengatakan,
“Melalui lomba ini, saya belajar menghargai perbedaan dan memahami arti penting produk halal bagi kita.”
Dengan kegiatan ini, Kemenag Nunukan berharap dapat mendorong generasi muda dan penyuluh agama menjadi agen perubahan yang mampu menjaga toleransi dan keharmonisan di tengah masyarakat yang multikultural. (Kemenag Nunukan)