
News Tadjdi, Tarakan – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan resmi diluncurkan pada Januari 2025 setelah melalui serangkaian uji coba. Inisiatif ini diharapkan mampu mendukung terbentuknya generasi emas pada tahun 2045, yang mendapat respons positif dari masyarakat luas. Program ini dianggap sebagai langkah penting dalam meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak di Kalimantan Utara, demi menciptakan sumber daya manusia yang lebih baik.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Kalimantan Utara, dr. Franky Sientoro Sp.A, menilai bahwa MBG dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga sekaligus menjadi program esensial untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas. Menurutnya, MBG memiliki dampak yang cukup luas, terutama bagi keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi dalam mencukupi asupan gizi anak.
Namun, dr. Franky menekankan bahwa program MBG lebih diarahkan pada perbaikan gizi anak secara keseluruhan, bukan penanganan khusus untuk masalah stunting. Ia menjelaskan bahwa upaya pencegahan stunting sebenarnya harus dilakukan sejak masa kehamilan, agar anak dapat berkembang dengan optimal sejak awal.
“Tumbuh kembang anak sangat penting dalam dua tahun pertama kehidupannya. Masa ini dimulai sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun, di mana perkembangan otak anak mencapai 85 hingga 90 persen. Stunting sendiri erat kaitannya dengan perkembangan fisik dan kognitif anak,” ujarnya,
dr. Franky juga menyampaikan bahwa setelah usia dua tahun, kebutuhan gizi anak harus tetap dipenuhi untuk memastikan pertumbuhan fisik yang optimal. Kurangnya asupan gizi dapat mempengaruhi tinggi badan anak, bahkan mengakibatkan gangguan pertumbuhan seperti kekerdilan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi setiap harinya.
Lebih lanjut, dr. Franky berharap program MBG dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dalam menunjang pertumbuhan anak. Program ini juga diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat di Kalimantan Utara, terutama bagi mereka yang berada di wilayah terpencil.
Dengan hadirnya MBG, pemerintah dan masyarakat dapat bersinergi dalam menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan tangguh. Harapannya, MBG tidak hanya berfungsi sebagai bantuan ekonomi, tetapi juga sebagai upaya strategis untuk mengurangi potensi masalah gizi buruk pada anak-anak.
Inisiatif MBG sejalan dengan visi jangka panjang Indonesia untuk menciptakan generasi emas pada 2045. Keberhasilan program ini akan menjadi salah satu indikator penting dalam membentuk SDM unggul yang siap bersaing di tingkat global.