
News Tajdid, Bunyu – Calon Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 1, Andi Sulaiman, menyapa warga Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, dalam kunjungan kampanye di sebuah kafe di Jalan Handasa, pada Senin pagi, 4 Oktober 2024.
Bersama pasangannya, Prof. Adri Patton (Sulton), Sulaiman menyampaikan visi misi mereka yang berfokus pada kemajuan Kaltara.
Dalam pertemuan tersebut, Sulaiman mendengar berbagai keluhan dari perwakilan masyarakat, termasuk buruh, nelayan, dan warga di tingkat RT se-Kecamatan Bunyu.
Salah satu isu utama yang disampaikan warga adalah terkait pembangunan yang terbengkalai dan janji politik yang tidak ditepati oleh pemerintahan sebelumnya.
“Warga mengeluh tentang pembangunan yang tidak terlaksana. Rumah sakit yang seharusnya beroperasi malah mangkrak akibat korupsi. Jalan-jalan rusak, dan kesulitan air bersih masih menjadi masalah besar. Pemerintah sebelumnya tidak memberikan perhatian yang cukup,” kata Sulaiman.
Baca Juga : Ketum HIPMI Kaltara Bicara Soal Peluang Ekspor ke Wapres
Baca Juga : Porwakot I Tarakan Pertandingkan 8 Cabor dan Lomba, Libatkan Seluruh Insan Per
Menurutnya, warga Bunyu sepakat untuk mendukung perubahan demi kehidupan yang lebih baik.
Sulaiman menegaskan bahwa keluhan-keluhan tersebut akan menjadi perhatian serius. Jika terpilih memimpin Kaltara, ia bersama Adri Patton berkomitmen untuk merealisasikan permintaan warga Pulau Bunyu.
Sebagai mantan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kaltara, Sulaiman merasa prihatin dengan kondisi Pulau Bunyu, yang memiliki sumber daya alam melimpah tetapi minim perhatian dari pemerintah.
Pulau Bunyu, yang kaya akan potensi alam, seharusnya mampu meningkatkan kesejahteraan warganya. Namun, Sulaiman melihat bahwa kurangnya pembangunan infrastruktur, seperti jalan yang rusak parah, merupakan bukti bahwa pemerintah sebelumnya gagal memenuhi harapan masyarakat.
“Pemerintah tidak berbuat apa-apa, sehingga warga berharap kepada kami untuk membawa perubahan. Bunyu harus diperbaiki agar masyarakatnya bisa sejahtera,” lanjutnya.
Sulaiman juga mengucapkan terima kasih kepada warga Bunyu atas sambutan hangat mereka.
Antusiasme masyarakat yang hadir menunjukkan adanya keinginan kuat untuk perubahan, karena selama ini mereka merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah.
Salah satu kebutuhan mendesak, menurut warga, adalah pembangunan rumah sakit. Sulaiman menutup pernyataannya dengan kritik tajam terhadap proyek rumah sakit yang mangkrak.
“Sudah ada rumah sakit, tapi tidak pernah selesai. Pemerintahan saat ini tidak mengawasi dengan baik, sehingga proyek itu terhenti,” pungkasnya.