News Tajdid, Tarakan – Dr. Yansen TP, M.Si, mantan Bupati Malinau periode 2011-2021 sekaligus calon gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 3, mengunjungi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tarakan pada Selasa malam (22/10/2024). Kunjungan ini bertepatan dengan peringatan Hari Santri, yang menjadi momentum istimewa bagi Yansen untuk bersilaturahmi dengan jajaran PCNU di Tarakan.
Kedatangan Yansen disambut hangat oleh Ketua NU Care Lazisnu Tarakan, Fatkhurrohman, di Kantor PCNU yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Selumit. Fatkhurrohman menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Yansen terhadap NU serta kehadirannya di momen penting ini. Ia berharap kehadiran Yansen dapat membawa manfaat bagi organisasi dan masyarakat luas.
Yansen yang juga menjabat Wakil Gubernur Kaltara, kini sedang menjalani masa cuti kampanye. Dalam pertemuannya dengan pengurus NU, ia mengungkapkan pemikirannya mengenai kepemimpinan yang berfokus pada merawat keberagaman suku bangsa di Kaltara. Menurutnya, nilai-nilai kebangsaan harus menjadi landasan utama dalam memajukan provinsi tersebut.
Ia juga mengajak komunitas Nahdliyin di Tarakan untuk berperan aktif dalam pembangunan, khususnya di tingkat rukun tetangga (RT). Yansen menekankan pentingnya memulai pembangunan dari lingkungan terdekat sebagai langkah yang realistis dan efektif.
Sebagai tanda kenang-kenangan, Yansen menyerahkan buku berjudul “Kaltara Rumah Kita” kepada pengurus PCNU. Ia menyebut pertemuan tersebut terasa seperti bertemu dengan sahabat yang memiliki tujuan yang sama untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa di Kalimantan Utara.
Baca Juga : Ketum HIPMI Kaltara Bicara Soal Peluang Ekspor ke Wapres
Baca Juga : Porwakot I Tarakan Pertandingkan 8 Cabor dan Lomba, Libatkan Seluruh Insan Per
Yansen menambahkan, peringatan Hari Santri harus dimaknai sebagai momentum untuk menguatkan peran santri dalam pembangunan manusia. Santri, menurutnya, merupakan kekuatan penting di Kaltara yang bisa mendorong kemajuan bangsa.
Ia berharap melalui momentum ini, santri dapat turut mendorong kemandirian bangsa dan menjaga kehidupan berbangsa yang semakin baik di Kaltara. Bagi Yansen, Hari Santri bukan hanya tentang demokrasi, tetapi juga pengawalan terhadap pembangunan yang berkelanjutan.










