
News Tajdid, Tarakan – Tokoh Agama muda Islam, Fahmi Syam, memberikan pandangan dan pesan terkait pelaksanaan Pilkada serentak baik Kota Tarakan maupun Pilgub Kalimantan Utara. Ia menyampaikan apresiasi atas jalannya pesta demokrasi yang berlangsung aman, damai, dan tanpa konflik.
“Alhamdulillah, Pilkada berjalan lancar tanpa ada perpecahan. Ini adalah wujud kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi,” ujar Fahmi. Menurutnya, suasana kondusif ini menjadi bukti keberhasilan bersama menjaga stabilitas sosial selama proses pemilihan.
Fahmi juga menyoroti dinamika politik yang terjadi selama Pilkada. Ia menganggap perbedaan pandangan dalam kontestasi adalah hal wajar asalkan dilakukan tanpa saling mencaci.
“Yang terpenting adalah menjaga Pilkada tetap aman dan damai. Masyarakat pun telah menunjukkan sikap cerdas dalam memilih,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Pilkada membawa hikmah penting bagi masyarakat, yaitu kesadaran untuk memilih pemimpin yang amanah dan mampu membawa perubahan.
“Pemilihan ini bukan main-main. Masyarakat harus benar-benar melihat calon yang layak karena ini menyangkut masa depan kita bersama,” pesannya.
Selain itu, Fahmi menekankan pentingnya saling menghormati perbedaan pilihan. Menurutnya, masyarakat Tarakan telah menunjukkan kedewasaan dengan menerima hasil Pilkada tanpa konflik.
“Adanya perbedaan adalah bagian dari demokrasi. Saling menghargai itu wajib,” ucapnya.
Dalam pandangan Islam, lanjut Fahmi, proses politik adalah bagian dari takdir. Siapa pun yang terpilih sebagai pemimpin telah digariskan oleh Allah.
“Yang menang harus bersyukur, yang kalah harus legawa. Semua keputusan ada dalam rencana Allah,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan pesan kepada pemimpin terpilih untuk selalu menjalankan amanah dengan jujur dan adil.
“Setiap janji yang diucapkan akan dimintai pertanggungjawaban. Keputusan yang diambil harus mendatangkan maslahat bagi masyarakat,” katanya.
Menurut Fahmi, seorang pemimpin harus hadir untuk semua kalangan tanpa diskriminasi. Kepemimpinan yang jujur dan adil, katanya, akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi daerah yang dipimpinnya.
“Keadilan adalah kunci kemaslahatan,” tambahnya.
Fahmi juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga persatuan pasca-Pilkada. Ia menegaskan bahwa perpecahan hanya akan merugikan semua pihak.
“Pilkada seharusnya menjadi ajang memperkuat ukhuwah, bukan memecah belah,” pesannya.
Para tokoh agama, menurut Fahmi, harus terus menyuarakan pentingnya persatuan dalam berbagai kesempatan, seperti khutbah Jumat dan pengajian.
Baca Juga : Ketum HIPMI Kaltara Bicara Soal Peluang Ekspor ke Wapres
Baca Juga : Porwakot I Tarakan Pertandingkan 8 Cabor dan Lomba, Libatkan Seluruh Insan Per
“Persatuan adalah fondasi kesuksesan. Kita harus menjadikan Kaltara khsusunya Tarakan sebagai daerah yang lebih baik melalui solidaritas dan kerja sama antarwarga,” tutupnya.