News Tajdid, Tarakan – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tarakan, H. Syopyan, S.Ag., M.Pd., mengajak pesantren di Tarakan untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan melakukan transformasi digital guna meningkatkan daya saing.
Ajakan ini disampaikan dalam acara Silaturahmi Pondok Pesantren Binaan dan Mitra Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Kamis malam (31/10/2024) di Kantor BI Kaltara.
H. Syopyan menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas inisiatifnya mendukung pengembangan usaha di lingkungan pesantren, khususnya melalui Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), yang menjadi ajang penting bagi pesantren untuk menjalin kerja sama.
“Kami sangat menghargai BI yang telah membantu memperkuat ekonomi syariah di pesantren-pesantren Tarakan,” ujarnya.
Dari 13 pesantren di Tarakan, tiga di antaranya telah mendapatkan dukungan dari BI berupa bantuan pengembangan usaha. Selain itu, Kemenag Tarakan telah memberikan program Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren sejak 2022, yang telah membantu empat pesantren menuju kemandirian ekonomi.
“Program inkubasi ini bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren, sehingga bisa berkontribusi lebih pada pengembangan ekonomi syariah di daerah,” jelas H. Syopyan.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya transformasi digital di pesantren, termasuk digitalisasi layanan, sertifikasi halal, dan pembiayaan syariah, yang dinilai dapat mendukung pesantren menjadi lebih mandiri.
Baca Juga : Ketum HIPMI Kaltara Bicara Soal Peluang Ekspor ke Wapres
Baca Juga : Porwakot I Tarakan Pertandingkan 8 Cabor dan Lomba, Libatkan Seluruh Insan Per
“Digitalisasi sangat penting agar pesantren dapat berdaya saing dan mandiri secara ekonomi,” tambahnya.
H. Syopyan juga berharap kemitraan antara Kementerian Agama dan Bank Indonesia akan semakin erat.
“Kerja sama yang solid ini akan memperkuat peran pesantren sebagai pilar ekonomi syariah di Tarakan dan Kalimantan Utara,” pungkasnya.
Acara ini juga dihadiri Deputi Kepala Kantor BI Kaltara, pimpinan pesantren se-Kalimantan Utara, narasumber dari Pesantren Sidogiri Jawa Timur, serta perwakilan santri dari beberapa pesantren di Tarakan.










