
News Tajdid, Semarang – Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri menyita Hotel Aruss di Semarang, Jawa Tengah, yang diduga terkait tindak pidana pencucian uang hasil judi online. Penyitaan ini diumumkan Brigjen Helfi Assegaf dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Senin (6/1/2025).
Hotel berbintang empat ini didanai oleh FH, seorang tersangka yang mentransfer dana melalui lima rekening dengan total mencapai Rp40,5 miliar. Dana tersebut berasal dari situs judi online seperti Dapabet, Agen 138, dan judi bola. Penyitaan hotel ini merupakan bagian dari upaya Bareskrim menindak tegas praktik pencucian uang.
“Kita melihat adanya aliran dana dari lima rekening yang digunakan untuk mendanai Hotel Aruss melalui PT AJP. Ini adalah bagian dari hasil judi online,” ujar Brigjen Helfi.
Baca Juga : Ketum HIPMI Kaltara Bicara Soal Peluang Ekspor ke Wapres
Baca Juga : Porwakot I Tarakan Pertandingkan 8 Cabor dan Lomba, Libatkan Seluruh Insan Per
Dia menambahkan bahwa dana juga berasal dari penyetoran tunai oleh individu terkait.
Meski disita, operasional hotel tetap berjalan normal. Helfi menegaskan bahwa pihaknya belum melakukan penutupan terhadap kegiatan bisnis hotel hingga ada keputusan lebih lanjut dari penyidikan.
“Hotel tetap beroperasi, ini masih dalam pengawasan,” ujarnya.
Dalam proses penyidikan, sejumlah pihak yang mengelola hotel diperiksa sebagai saksi. Brigjen Helfi menyebut para pengelola ini merupakan bagian dari kelompok judi online yang saat ini masih dalam pantauan polisi.
Pihak hotel mengonfirmasi pemasangan tanda penyitaan pada Minggu (5/1/2025). Spanduk penyitaan sempat terlihat di bagian depan hotel, meski kemudian dicopot. Namun, pelat tanda sita tetap terpasang di pintu lobi.
Kuasa hukum Hotel Aruss, Ahmad Maulana, menyatakan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
“Kami menghargai penyitaan ini. Operasional hotel akan tetap berjalan sesuai pengawasan pihak berwajib,” ujar Ahmad.
Sementara itu, Public Relations Hotel Aruss, Lala Nikmah, menyebut bahwa aktivitas hotel tidak terganggu.
“Operasional berjalan normal. Tidak ada pembatalan booking dari tamu. Bisnis hotel tetap seperti biasa,” katanya.